twitter


BENDERA
 
Bendera adalah secarik benda berwujud kain tipis berisi bentukan dan warna, berkibar ditiup oleh angin pada sebatang tiang atau seuntai tali sebagai panji-panji, tanda ciri atau tanda pengingat. Warna untuk bendera merah putih, yaitu warna merah cerah dan putih jernih.

Arti Pusaka :
  1. Harta atau benda peninggalan orang yang telah meninggal
  2. Harta yang turun temurun dari nenek moyang
Bentuk dan ukuran serta warna bendera kebangsaan Republik Indonesia :
  1. Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 90 cm dan lebar 60 cm
  2. Bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih
Sang merah putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, bertempat di Jakarta dan dikumandangkan lagu Indonesia Raya. Sang merah putih ditetapkan sebagai bendera negara Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bertempat di gedung Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Bendera merah putih dibawa kembai ke Jakarta tanggal 28 Desember 1949.
readmore »»  


  1. Bendera tidak boleh menyentuh tanah
  2. Bendera tidak boleh dikibarkan terbalik
  3. Bendera harus disimpan dengan baik
  4. Bendera harus bersih
  5. Bendera harus utuh
  6. Bendera tidak boleh untuk alas
  7. Bendera tidak boleh digambari / dicorat-coret
  8. Bendera tidak boleh ada tambalan
  9. Bendera tidak boleh untuk bermain
  10. Bendera tidak boleh untuk pembungkus
  11. Bendera tidak boleh untuk pakaian
  12. Bendera tidak boleh untuk selimut
  13. Bendera tidak boleh untuk sapu tangan
readmore »»  


TUJUAN DAN FUNGSI


PASKIBRA 204 mempunyai tujuan :
1. Menghimpun dan membina para anggota agar menjadi siswa-siswi dan warga Negara Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, setia dan patuh pada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi Pandu Ibu Pertiwi
2.   Mengamalkan dan mengamankan Pancasila
3. Membina watak, kemandirian dan profesionalisme, memelihara dan meningkatkan rasa persaudaraan, kekeluargaan, persatuan dan kesatuan, mewujudkan kerjasama yang utuh serta jiwa pengabdian kepada bangsa dan negara, memupuk rasa tanggng jawab dan daya cipta yang dinamis serta kesadaran nasional dikalangan para anggota dan keluarganya.
4.  Membentuk manusia Indonesia yang memiliki ketahanab mental (tangguh), cukup pengetahuan dan kemahiran teknis untuk dapat melaksanakan pekerjaannya (tanggap) serta daya tahan fisik/jasmani (tangkas).
readmore »»  


PASKIBRA

Dalam rangka meningkatkan peran serta pemuda dalam kehidupan bermasyarakat bahwa pemuda sudah saatnya untuk disadarkan, diberdayakan serta dikembangkan.  Salah satu kegiatan kepemudaan tersebut adalah menjadi angota paskibraka , PASKIBRAKA merupakan komponen penting bagi pelaksanaan upacara peringatan detik – detik proklamasi kemerdekaan khususnya yang akan diselenggarakan di halaman gedung negara grahadi pada setiap tanggal 17 Agustus. Sebagai bagian dari proses persiapan tersebut, Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur telah melakukan seleksi calon peserta PASKIBRAKA dari siswa –siswi SLTA 37 Kab/Kota se Jawa Timur , yang selanjutnya memilih 1 orang putra dan 1 orang putri untuk dikirim ke tingkat nasional  dan 74 ( putra dan putri ) yang akan dilatih menjadi pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) provinsi jawa timur.
Calon peserta paskibraka yang telah terpilih untuk mewakili masing – masing Kabupaten / Kota se Jawa Timur. Dilatih  untuk mempersiapkan hal –hal yang bersifat teknis, seperti baris berbaris, formasi barisan, manuver barisan, melipat serta mengibarkan bendera dan sebagainya, tujuan dari kegiatan ini antara lain :
  1. Sebagai media untuk menanamkan wawasan kebangsaan, nilai – nilai luhur patriotisme yang menjadi faktor signifikan guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
  2. Membangun tradisi dan perilaku yang positif bagi pelajar. Karena kegiatan PASKIBRAKA mengisyaratkan pentingnya kedisiplinan, ketegasan, kecerdasan dan kebersamaan.
  3. Menumbuhkan semangat kemerdekaan bagi generasi muda dan menanamkan nilai – nilai sosial, agar mampu menanamkan sikap dan perilaku yang menyimpang dari kehidupan masyarakat yang semestinya.

Sumber :DISPORA

readmore »»  



Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan pada hari Jumat 17 Agustus 1945, jam 10.00 pagi, di Jalan Pegangsang Timur 56 Jakarta. Setelah pernyataan kemerdekaan Indonesia untuk pertama kalinya secara resmi, Bendera Kebangsaan Merah Putih dikibarkan oleh dua orang muda mudi dan dipimpin oleh Bapak Latifef Hendraningrat. Bendera ini dijahit tangan oleh ibu Fatmawati Soekarno dan bendera ini pula yang kemudian disebut Bendera Pusaka..


Menjelang peringatan hari ulang tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 2, Presiden Soekarno memanggil salah seorang ajudan beliau, yaitu bapak Mayor (L) Hussein Mutahar dan memberikan tugas untuk mempersiapkan dan memimpin Upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1946 di halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itu, Bapak Hussein Mutahar mempunyai pemikiran bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa, maka pengibaran Bendera Pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda se Indonesia. Kemudian beliau menunjuk 5 orang pemuda yang terdiri dari 3 orang putrid dan 2 orang putra perwakilan daerah yang ada di Yogyakarta untuk melaksanakan tugas tersebut. Salah satu pengibar tersebut adalah Titik Dewi pelajar SMA yang berasal dari Sumatra Barat dan tinggal di Yogyakarta.


Pengibaran Bendera Pusaka ini kemudian dilaksanakan lagi pada peringatan Detik detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1947, 17 Agustus 1948, dan tanggal 17 Agustus 1949 di depan Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta. Pada tanggal 28 Desember 1949 Presiden Soekarno kembali ke Jakarta untuk mengaku jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat, dan pada saat itulah Bendera Sang Saka Merah Putih juga dibawa ke Jakarta.


Untuk pertama kali peringatan hari Proklamasi Republik Indonesia, tanggal 17 Agustus 1950 diselenggarakan di Istana Merdeka Jakarta. Bendera Pusaka Merah Putih berkibar dengan megahnya di tiang Tujuh Belas. Regu regu pengibar dari tahun 1950 1966 dibentuk dan diatur oleh rumah tangga kepresidenan.


Percobaan Pembentukan Pasukan Pengerek Bendera Pusaka Tahun 1967 dan Pasukan Pertama Tahun 1968


Tahun 1967, Bapak Hussein Mutahar dipanggil oleh Presiden Soekarno untuk menangani lagi Pengibaran Bendera Pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok, yaitu :


Kelompok 17/Pengiring (Pemandu)


Kelompok 8/ Pembawa


Kelompok 45/Pengawal


Ini merupakan symbol/gambaran dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu, beliau melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran Bendera Pusaka dan dengan Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) sebagai pasukan 45.


Pada tanggal 17 Agustus 1968, petugas Pengibar Bendera Pusaka adalah para pemuda utusan propinsi. Tetapi propinsi-propinsi belum seluruhnya mengirimkan utusanya sehingga masih harus ditambahkan oleh eks anggota pasukan tahun 1967.


Tahun 1969, karena Bendera Pusaka kondisinya sudah terlalu tua sehingga tidak mungkin lagi dikibarkan di tiang Tujuh Belas Istana Merdeka, telah tersedia bendera Merah Putih dari bahan bendera (wool) yang dijahit 3 potong memanjang kain Merah dan 3 potong memangjang kain Putih kekuning-kuningan.


Bendera Merah Putih duplikat Bendera Pusaka yang akan dibagikan ke daerah idealnya terbuat dari sutra alam dan alat tenun asli Indonesia, yang warna merah dan putih langsung ditenun menjadi satu tanpa dihubungkan dengan jahitan dan warna merahnya berasal dari cat celup asli Indonesia.
readmore »»